Penyanyi asal Korea, IU dituduh melakukan plagiarisme, dienam lagunya !!!

PORTAL SELEB - Penyanyi terkenal IU menghadapi tuduhan plagiarisme yang diajukan oleh seorang individu anonim yang disebut dengan inisial 'A'. 

Berdasarkan laporan dari outlet media eksklusif bahwa penyanyi asal Korea tersebut pada 10 Mei KST, Kantor Polisi Gangnam Seoul menerima laporan dakwaan tersebut terhadap IU. 

Tuduhan ini mencakup enam lagu, yaitu "Good Day", "The Red Shoes", "Pitiful", "Boo", "BBIBBI", dan "Celebrity".

Baca Juga: Romantis , IU ungkap dapat saran dan bantuan dari sang pacar Lee Jung Suk terkait aktingnya di film Dream!!!

Laporan tuduhan menyatakan bahwa keenam lagu ini memiliki kemiripan yang sangat mencurigakan dalam hal melodi, ritme, dan perkembangan kode. 

Bahkan para pendengar publik juga dapat dengan jelas mendengar kemiripan ini, terutama dalam hal intro lagu seperti "The Red Shoes".

Memang benar bahwa pada tahun 2013, IU pernah terlibat dalam tuduhan plagiarisme ketika ia merilis lagu "The Red Shoes". Lagu tersebut sangat mirip dengan lagu berjudul "Here's Us" oleh band Jerman bernama Nekta.

Baca Juga: IU menjadi aktris korea dengan bayaran termahal, 5,6 milliar per episode, dalam serial terbaru Netflix

Penuduh yang diberi inisial 'A' juga mengklaim bahwa IU menolak untuk merespons tuduhan plagiarisme tersebut, meskipun telah terjadi banyak kasus serupa sebelumnya.

IU hanya melaporkan dan menghapus tuduhan-tuduhan tersebut di media sosial, dengan alasan pelanggaran hak cipta. 

Oleh karena itu, penuduh Inisial 'A' memutuskan untuk melaporkan kasus ini setelah melihat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap banyaknya akun plagiarisme yang dihapus secara tidak rasional di media sosial dengan dalih hak cipta.

IU, Instagram

Selain itu, penuduh juga mengkritik otoritas hukum atas kegagalannya dalam menyelesaikan masalah ini secara bertanggung jawab dan menentukan jumlah kerugian yang terjadi.

Dalam kasus plagiarisme, biasanya tuntutan diajukan oleh pihak yang merasa menjadi korban plagiarisme kreatif. 

Namun, dalam kasus 'A', mereka berargumen bahwa pihak ketiga juga dapat mengajukan tuntutan berdasarkan dugaan "tindakan plagiarisme berulang untuk keuntungan pribadi".