Bikin haru, perjuangan FIFTY-FIFTY rela jual barang pribadinya untuk promosi lagunya..!!!

PORTAL SELEB - Bikin haru, FIFTY FIFTY, grup musik asal Korea yang sedang populer saat ini, telah mencuri perhatian dunia dengan lagu-lagu hits mereka yang berhasil menduduki puncak tangga lagu. 

Namun, di balik kesuksesan mereka sebagai bintang, terdapat kisah dedikasi dan pengorbanan yang luar biasa, terutama dari CEO FIFTY FIFTY.

Dalam pengungkapan mengejutkan, Jun Heung Joon dan Choi Seung Ho, CEO FIFTY FIFTY, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka menjual barang-barang pribadi mereka.

Baca Juga: Lagu Cupid dari Fifty Fifty dituduh plagiat dari penyanyi asal Turki

termasuk jam tangan berharga dan mobil mewah, untuk memastikan perilisan album grup yang sangat dinantikan dapat terwujud.

Ternyata, kesuksesan yang luar biasa ini tidak hanya datang dari kerja keras dan dedikasi semata, tetapi juga melibatkan banyak pengorbanan.

Dalam wawancara terbaru dengan Sports Seoul, Jun Heung Joon mengungkapkan tantangan keuangan yang dihadapi tim dalam merilis album fisik.

Baca Juga: Satu grup miliki vocal terbaik , Netizen Korea sebut Red Velvet jagonya tampil secara live..!!

Ia menjelaskan bahwa Asosiasi Hak Cipta Musik Korea mensyaratkan pembayaran komisi di muka agar album fisik dapat dirilis, dan pada saat itu, grup mereka tidak memiliki dana yang mencukupi.

Maka, Jun memutuskan untuk berpisah dengan jam tangan Rolex kesayangannya, yang menjadi simbol perjalanan pribadinya, dengan menjualnya ke toko barang bekas desainer demi mendapatkan dana yang cukup.

"Dengan tanpa ragu, saya menjual Rolex yang sudah saya miliki selama 10 tahun ke toko barang bekas desainer," ungkap Jun Heung Joon.

Instagram : Lagu FIFTY FIFTY masuk Billboard HOT 100 diposisi

Tidak ingin ketinggalan, Choi Seung Ho, Kepala Manajemen, juga menunjukkan dedikasinya yang tak tergoyahkan dengan menawarkan penjualan mobilnya untuk berkontribusi dalam pendanaan album.

Tanpa berpikir dua kali, ia mengorbankan mobilnya demi memastikan perilisan album fisik dapat terwujud.

Tindakan tanpa pamrih ini tidak hanya menunjukkan ikatan dan persahabatan yang kuat dalam tim FIFTY FIFTY, tetapi juga menegaskan komitmen bersama mereka terhadap kesuksesan grup.